Bantu Ribuan Pengungsi Nduga, FSM Unipa Galang Dana Jelang 1 Minggu - KERPOST

Breaking

Bantu Ribuan Pengungsi Nduga, FSM Unipa Galang Dana Jelang 1 Minggu

Puluhan massa FSM Unipa untuk Nduga usai galang dana di Lampuh Merah Makolow, Manokwari Selasa (09/04) siang. (Fhoto : Enanibo/ Kerpost)
Manokwari, KERITING POST | Operasi militer secara brutal dilancarkan saat pasca pembunuhan terhadap belasan  orang yang disebut sebagai karyawan pekerja Jembatan PT.Istaka Kaya pada 2 Desember 2018 lalu.

Akibatnya, Ribuan warga Nduga harus mengungsi dibeberapa wilayah terdekat di Pegungan Tengah Papua. Ada pun rumah-rumah warga bahkan sejumlah ternak mereka ikut musnah dengan picahnya konflik bersenjata itu.
Warga Nduga saat mengungsi di Hutan. (Fhoto : jubi.id/kerpost)
Melihat duka mendalam yang dihadapi warga Nduga, puluhan Mahasiswa dari beberapa OKP di manokwari tidak tinggal diam. Mereka bersatu dalam Forum solidaritas Mahasiswa UNIPA (FSMU) dan terus bekerja keras menggalang dana yang dimulai sejak 4 April 2019 lalu hingga kini masih berlanjut.

Baca : FSM Unipa Galang Dana Untuk Rakyat Ndugama

Lagi-lagi FSM Unipa kembali kejalan menggalang dana pada Selasa (09/04) dengan menyebar ditiga titik diantaranya, Lampu Merah Makalow, Lampuh Merah Wosi, dan Lampuh Merah Sanggeng sejak pukul 08:00 - 14:15 wit, di Kota Manokwari,Papua Barat.

""Aksi sosial yang kami lakukan kali ini adalah aksi lanjutan dari Forum Solidaritas Mahasiswa Unipa tanggal 4 april 2019 lalu, dalam rangka membantu saudara-saudari kita yang sedang mengalami krisis kemanusiaan , Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan  di Kabupaten Nduga Provinsi Papua," demikian dikatakan Kordinator Lapangan, Arnol Halitopo saat ditemui media disektariat posko Nduga di UKM-KMK Unipa.

Bukan melalui galang dana dijalan saja, FSM Unipa pun membagi tugas Seperti, Membuka Karaoke, Bazar-bazar, membagi kartu list serta membuka pondok menjual pinang,jelas Arnol.

"Adapun kegiatan lanjutan yang kami akan  lakukan seperti basar-basar, konser, jual pinang, bagi kartu lis, dan lain-lain."

Kata Arnol, Seperti yang disebut Amnesty internasionaal Indonesia pada 29 Maret 2019 lalu bahwa warga Nduga yang menempati disepuluah distrik mencapai 4000 - 5000 jiwa pengungsi.

Sementara, menurut perhitungan arnol, mencapai 40.000 jiwa pengungsi, ujarnya.

Sedangkan dilansir jubi.id sejak (01/04) bahwa Warga masyarakat yang mengungsi dari Distrik Mapenduma diperkirakan mencapai 4.276 jiwa; Distrik Mugi 4. 369 Jiwa, Distrik Jigi 5.056 Jiwa, Diatrik Yal 5.021 Jiwa, Distrik Mbulmu Yalma 3.775 jiwa, Distrik Kagayem 4.238 Jiwa, Distrik Nirkuri 2.982 Jiwa, Distrik Inikgal 4.001 jiwa, Distrik Mbua 2.021 Jiwa dan Distrik Dal 1.704 Jiwa.

Selengkapnya baca : Tim investigasi Nduga : Puluhan ribu warga mengungsi akibat konflik bersenjata

Halitopo merasa kesal melihat pemerintah yang masih menutup mata melihat derita di Nduga. Untuk itu, pihaknya berkomitmen melakukan aksi-aksi menggalang dana hingga usainya pemilu.

"Disayangkan sampai saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerinta sehingga kami farum solidaritas mahasiswa akan jalankan pencarian dana hingga pemilihan legislatif selesai."

Usai pemilukada, dikatakan arnol, pihaknya akan mengundang media guna memperjelas hasil jerih payah mereka untuk secara terbuka disampaikan kepada publik sebelum melakukan pendistribusian ke tempat pengungsian warga di Papua.

Pihaknya mengingatkan mulai tanggal 10 April 2019 keatas dapat memberikan sumbansinya berupa dana (saja). Pasalnya, ia menilai Bama sudah mengcukupi  sesuai target. Apa lagi mengingat dengan biaya berat barang saat pengiriman kepada masyarakat pengungsi disana, tutupnya.(Enaibo/kerpost).

MANOKWARI / KERITING POS