(Fhoto: Pakai Tradisional Papua,Google/WEYAPO News) |
Oleh : Petrus Yatipai
Opini/WEYAPO News --- Pakaian Adat (Tradisional) adalah menunjukkan jati diri,identitas dan harga diri suku atau bangsa diwilayah tertentu. Maka , terus kita jaga dan lestarikan. Pakai Adat hadir semenjak nenek moyang hidup, yang akan terus berkembang mengikuti seiringnya masa Kecangihan hingga diakhir hayat. Pakaian Adat Jadikan sahabat sejati, dalam kondisi apa pun itu. Jadikan Pakaian Tradisional sebagai identitas diri, yang tidak bisa memisahkan diri dari kehidupan kita.
Penulis melihat bahwa, Di masa remaja ini, sangat gengsi dan jauh sekali mengenakan Pakai Adatnya sendiri, namun kita tahu bahwa busana Adat sebagai jati diri, menunjukkan Identias yang sebenarnya, harga diri suku dan bangsanya. Penulis prihatin dengan kebiasaa-kebiasaan dikalangan kita (remaja) yang adalah agen perubahan masa depan, tetapi kita yang menjadi oknum utama menjadi anti busana Adat tersebut. Bagi setiap orang mudah generasi penerus yang sempat membaca ataupun mendengar opini ini, kembali mengintroveksi dirinya, Karena masalah ini adalah masalah publik, yang harus diselesaikan oleh kita.
Di masa Remaja ini, yang sangat anehnya adalah Pakaian Adat suku lain, berani mengenakan dan tampil didepan umum, tetapi Pakaian Adat sukunya, tidak berani untuk menampilkannya. Apa yang membuat hal ini bisa terjadi? Apakah Sang Pencipta, tidak memberikan kita pakai Adat itu? Penulis mengharapkan agar kita menjadi orang yang berani bertindak dan berani pula mendapatkan resiko, dan menjadi teladan bagi Suku Bangsa lain demi membela dan meningkat jati diri, melalui busana-busana Adat yang telah Allah anugerahkan kepada kita ini.
Penulis menyikapi bahwa, pengaruh zaman modern terhadap Kehidupan Adat (Tradisional) sangatlah berbahaya. Salah satunya adalah ketika kita menduduki bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD) didusun (Pedalaman), kita berani sekali menampilkan atau menggunakan pakai Adat sampai berhari-hari lamanya, tetapi saat ini, untuk mencoba mengenakan saja sangatlah tidak bisa. Itu menunjukkan bahwa pengaruh budaya luar telah menguasai diri kita. Inilah saatnya untuk terus kita lawan dan menghindarinya dari hal-hal itu. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau saya tidak bertindak melawan pengaruh-pengaruh itu siapa lagi yang akan bertindak mengusir semua itu?
Perlu ada ruang dalam membaca dan menyikapi setiap fenomewa yang kian mendunia melalui masa modern yang semakin hari semakin memuncak memengaruhi kehidupan yang suci ini. Berpandai-pandailah membaca dan melihat kemajuan masa teknologi yang evolusi ini.