Usai paparan materi fhoto bersama ketiga narasumber (Fhoto: YG/WN). |
Manokwari,KERITING POS | Pada momentum kegiatan Temu BEM ke-2 setanah Papua dan Papua Barat tersebut telah dihadirkan 3 (tiga) figur Papua berjiwa merakyat. Mereka diantaranya, Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, Mantan KOMNAS HAM atau aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Laurenzus Kadepa.
Momentum Temu BEM Se Tanah Papua yang diselenggarakan lebih dari 12 Universitas Papua dan Papua Barat di Auditorium UNIPA Manukwari, Selasa (23-28/10/2018) diisi dengan seminar seputar isu-isu pembangunan, pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, politik, Budaya dan Ham di Papua.
Dalam pemaparan materinya Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, mengatakan Temu BEM II ini merupakan pertemuan kelompok ilmiah yang bisa menghasilkan ide-ide pembangunan bagi Tanah Papua.
“Saya berharap melalui kegiatan yang bersifat ilmiah ini, kita dapat menunjang dan membackup pihak-pihak yang peduli terhadap kemajuan Tanah Papua, khususnya Papua Barat,” ujarnya saat membuka resmi Temu BEM II di Aula Unipa.
Gubernur PB bersama Mahasiswa STIMIK Manokwati. (Fhoto:YG/KEPOS) |
Menurutnya, berbagai kekayaan budaya dan Sumber Daya Alam membuat Tanah Papua menjadi pengecualian dalam setiap regulasi dan kebijakan Negara, seperti penerapan Otonomi Khusus (Otsus).
Lalu Laurenzus Kadepa, Anggota DPR Papua yang mebidangi Politik, Hukum, HAM, Pemerintahan, pertahanan hubungan luar Negeri. Mengangkat tema: Pandangan Legislator Papua terhadap Konflik di Tanah Papua.
Dalam penyampaian Materi mengupas dengan tipoksi kerjanya seperti Mahasalah Ham di Tanah Papua, Otsus yang gagal membangaun Papua (Pendidikan, Kesehatan dan infrastuktur). Program kerja yang diperjuangkan sebagi DPR Papua sesuai dengan tupoksi kerjanya selama 4 tahun di komisi 1 DPR Papua, dan Masalah utama: Penjajahaan, Militersme dan kapitalisme yang begitu merajalela di Tanah Papua.
Laurenzus Kadepa, DPR Ppapua saat paparkan materinya. (Fhoto :YG/WN) |
Dikesempatan itu juga Kadepa mengakatan dirinya kembali mendapatkan penghargaan "DPR Pro Rakyat" oleh mahasiswa se- Tanah Papua melalui Temu BEM Se- Tanah Papua II di UNIPA Manokwari, 23 Oktober 2018
Tambah Kadepa, Terimakasih kepada panitia pelaksana, BEM Universitas Negeri Papua (UNIPA) selaku tuan rumah. dan kepada seluruh perwakilan BEM dari setiap Perguruan Tinggi Negeri Swasta se-Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat)
Lalu, Mantan Komisioner Natalius Pigai mengupas survei pelanggaran HAm jadi persoalan terbesar di Papua. Menurutnya melakukan survei persepsi publik soal permasalahan di Papua. Thema yang diusut Natalis "Survei Pelanggaran HAM Jadi Persoalan Terbesar di Papua."
Menurutnya menemukan,ada tiga kelompok responden 2 persen warga Papua asli, 3 persen warga Papua non-asli, dan 95 persen warga Indonesia di luar Papua. Sebanyak 5,51 persen warga asli Papua menganggap persoalan Hak Asasi Manusia adalah persoalan terbesar di Papua.
Berdasarkan hasil survei, permasalahan di Papua tidak hanya pendidikan, kemiskinan dan miras, namun juga pelanggaran HAM (8 persen),”ujar Natalius Pigai.
Penyelesaian persoalan Papua, menurut Natalius, tidak bisa dilepaskan dari penyelesaian HAM, baik dengan cara pengadilan ataupun rekonsiliasi. Komisioner Natlius juga membenarkan hasil survei tersebut. Menurut dia, pelanggaran HAM di Papua merupakan persoalan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
Natalius menyebutkan, pemerintah seringkali keliru memandang kasus di Papua, seperti kasus Wasior,Paniai dan Wamena sebagai satu-satunya kasus pelanggaran HAM terkait hak sipil dan publik. Menurut Natalius, kasus Wasir juga menyangkut masalah kekerasan dengan dimensi gender, sosial, politik, hingga motif dasar ekonomi yang luas.
Kelirunya persepsi pemerintah,kata Natalius, berdampak dalam menerapkan pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Jadi kalau pemerintah ingin menerapkan pembangunan ekonomi dan infrastruktur harus hati-hati. Timbul sengketa lahan, pelanggaran hak adat, kerusakan hutan.
Natalius menyimpulan dihadapan ratusan Mahasiswa Papua dan Papua Barat pertama ,Pengetahuan kedua,Memliki keterampilan. Ketiga,Mentallitasnya. (YG/KEPOS)
MANOKWARI/KERITING POS
MANOKWARI/KERITING POS